Sabtu, 07 Mei 2016

" FOTOMU BISA MENJADI SEBAB DOSA-MU "

Bismillahirrahmanirrahim
Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh


Ketika seorang akhwat ingin menutup diri dan berhijrah,
tapi nyatanya malah mengundang fitnah melalui media ... Subhanallah

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :
“Sesungguhnya wanita itu datang dalam rupa setan 
dan pergi dalam rupa setan, 
maka apabila seorang dari kalian melihat wanita, hendaklah ia mendatangi istrinya, 
karena dengan begitu akan menentramkan gejolak syahwat di jiwanya.” 
[HR. Muslim]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengatakan 
bahwa wanita yang membuka aurat datang dalam rupa setan 
dan wanita yang sudah menutup aurat datang dalam rupa malaikat? 
Tidak, beliau hanya mengatakan wanita, maka berlaku umum, 
apakah yang sudah menutup aurat atau belum, 
hukumnya sama saja, tidak boleh dilihat tanpa alasan yang dibenarkan syari’at. 
Jadi jangan tampakkan wajahmu yang mulia tersebut
kepada khalayak yang bisa menjadikan wajahmu menjadi fitnah bagi mereka.
Semoga menjadi bahan renungan dalam perbaikan diri . . .

Wallahu'alam bissawab
Alhamdulillahirabbil'alamin
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 
 https://www.facebook.com/groups/bijaks/

Jumat, 06 Mei 2016

“ FAEDAH MEMBACA ALQUR’AN SETELAH SHOLAT MAGRIB DAN SHOLAT SUBUH ”

Bismillahirrahmanirrahim 
Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Membaca Al-Qur'an Sesudah Sholat Maghrib & Subuh Itu Faedahnya Luar Biasa, Menurut hasil penelitian, nyatanya membaca Al-Qur’an sesudah saat sholat Maghrib dan sholat Subuh itu dapat meningkatkan kecerdasan otak kita hingga 80 persen. Hal ini lantaran di sana ada perubahan dari siang ke malam dan dari malam ke siang hari.
Selain itu, ada 3 kesibukan sekalian, yaitu membaca, lihat dan mendengar. Terdapat banyak hal yang dapat mengakibatkan seorang itu kuat ingatan atau hafalannya, salah satunya : Menyedikitkan makan Membiasakan melakukan beribadah shalat malam Dan membaca Al-Qur’an sembari lihat pada mushaf Tidak ada lagi bacaan yang dapat tingkatkan pada daya ingat manusia, dan juga memberi ketenangan kepada seorang terkecuali membaca degan Kitab Suci Al-Qur’an. Diluar itu, membaca Al-Qur’an juga menghadirkan pahala dari Allah SWT.
Dokter pakar jiwa, Dr. Al Qadhi lewat penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat (AS) sukses menunjukkan kalau cuma dengan dengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, jadi seseorang Muslim itu, baik mereka yang dapat berbahasa Arab ataupun bukanlah, bisa rasakan pergantian seperti berikut
Fisiologis yg begitu besar Penurunan depresi, kesedihan Peroleh ketenangan jiwa Mencegah beragam jenis penyakit adalah dampak umum yang dirasa beberapa orang sebagai objek penelitiannya Penemuan sang dokter pakar jiwa ini tidak sembarangan. Penelitiannya ditunjang dengan pertolongan peralatan elektronik paling baru untuk mendeteksi desakan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit pada aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, kalau membaca Al-Qur’an punya pengaruh besar sampai 97 persen dalam melahirkan ketenangan jiwa dan pengobatan penyakit. Dalam laporan satu penelitian yang di sampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984 dijelaskan, Al-Qur’an dapat dibuktikan dapat menghadirkan ketenangan hingga 97 persen untuk mereka yang mndengarkannya. Masya Allah…
Karenanya, mari saat ini kita mulai menyempatkan diri kita sebagian menit dari 24 jam di hari kita, yg didapatkan dari Allah SWT untuk membaca, merenungi, mentadaburi serta mengerti isi yang ada di dalam Kitab Suci Al-Qur’an. 
Wallahu'alam bissawab 
Alhamdulillahirabbil'alamin 
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

"Silahkan Dibagikan/share Untuk Saling Mengingatkan Dalam Kebaikan" 

Sabtu, 30 April 2016

MAKNA DAHSYAT DI BALIK 'ISTIGHFAR'..

Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim


MOHON KEPADA SAUDARAKU                                                                        UNTUK MENYEMPATKAN WAKTU SEBENTAR                                                         UNTUK MEMBACA SEDIKIT ILMU INI


Istighfar, kalimat yang sangat pendek, tapi memiliki makna yang sangat dahsyat, sangat dalam, sangat indah dalam hidup kita. Istighfar memiliki dua makna.

Yang pertama, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, berarti kita minta ampun kepada Allah, minta dimaafkan kesalahan kita, minta ditutupi aib-aib kita.

Semakin sering kita beristighfar maka semakin bersih diri kita dari dosa, dari kesalahan, dari aib-aib. Karena itu Allah sangat menyukai hamba Allah yang terus beristighfar.

Karena tidak satu pun di antara kita yang bersih dari dosa, maka istighfar adalah kewajiban dan kebutuhan kita, agar Allah mengampuni dosa kita, memaafkan kesalahan kita dan menutupi aib kita.

Yang kedua, setiap kali kita mengucapkan astagfirullahal 'adzim, berarti kita minta kepada Allah, mohon kepada Allah, amat sangat, agar Allah memperbaiki hidup kita, menguatkan aqidah kita, membuat kita nikmat dalam ibadah khusyuk, menjadikan akhlaq kita mulia.

Subhanallah. Satu ucapan tetapi memiliki dua keinginan. Karena itu tidak heran hamba Allah yang sungguh-sungguh beristigfar tampak dalam kehidupannya, semakin berkah, semakin membawa kebaikan dan perbaikan,semakin bahagia, tenang, senang, menyenangkan, di dunia dan di akhirat.

Karena itu Rasulullah SAW bersabda,
"Barangsiapa yang melazimkan, mendawamkan dirinya selalu beristighfar kepada Allah,
maka Allah mudahkan saat ia sulit, Allah gembirakan saat ia sedih,
dan Allah beri rezki dari jalan yang tidak pernah ia duga."

Kemudian dalam Al Qur'an surat Nuh ayat 10, 11, 12, Allah SWT berfirman,
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun - niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai".
(QS. Nuh:10-12)

Beristighfarlah kita kepada Allah, niscaya Allah turunkan musim hujan yang berat. Allah mudahkan kita mendapatkan rezeki. Allah hadirkan di tengah kita anak-anak kita, generasi-generasi yang sholeh, generasi robbani. Kemudian Allah makmurkan negeri kita, Allah sejahterakan kita. Allahu Akbar.

Jadi, istighfar bukan hanya kewajiban, tapi kebutuhan kita. Karena itulah Rasulullah SAW, beliau tidak bangun dari tempat tidur beliau, kecuali beliau beristighfar 70 kali, dalam hadits lain 100 kali. Padahal dia ma'sum, dijamin masuk surga, bebas dari dosa, (tapi) begitu hebat istighfarnya kepada Allah. Apalagi kita yang banyak dosa.

Astagfirullahal 'adzim, ampunilah dosa kami ya Allah .. tutupi aib kami ....
betapa selama ini kami mudah tergelincir dalam dosa
namun tak bersegera memohon ampun kepada-Mu ...
Aamiin ya Rabbal'alamiin

Wallahu A'lam Bishawab
Alhamdulillahirabbil'alamin
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 

dari Tausyiah Ustadz Yusuf Mansur


 https://www.facebook.com/groups/bijaks/

Kamis, 28 April 2016

" KHALIFAH UMAR SABAR, DIAM APABILA DILETERI/TIDAK DIHORMATI ISTRINYA "

Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim


DALAM mengharungi kehidupan rumah tangga pasti akan melalui saat-saat getir yang kadang-kala boleh menggoncang bahtera yang dibina itu. Orang kita kerap menyebut "sedangkan lidah dapat tergigit, begitu pula dengan suami isteri".
Kita tidak dapat menafikan sebagai manusia, suami atau isteri mempunyai kelemahan masing-masing. Cara terbaik untuk mengatasinya dengan bersabar dan tidak membesar-besarkan kelemahan itu.

Firman Allah bermaksud:
 "Dan bergaullah kamu dengan mereka (isteri kamu) dengan cara yang baik. Kemudian jika kamu (berasa) benci kepada mereka (kerana tingkah lakunya, janganlah kamu terburu-buru menceraikannya) kerana boleh jadi kamu bencikan sesuatu, sedangkan Allah hendak menjadikan pada apa yang kamu benci itu kebaikan yang banyak untuk kamu."
(Surah an-Nisa, ayat 19).

Rasulullah SAW pernah bersabda bermaksud:
 "Mana-mana lelaki yang bersabar di atas keburukan perangai isterinya, Allah akan berikannya pahala seperti yang diberikan kepada Ayyub kerana bersabar di atas bala yang menimpanya. Dan mana-mana isteri yang bersabar di atas keburukan perangai suaminya, Allah akan berikannya pahala seperti yang diberikan kepada Asiah binti Muzahim, isteri Firaun."

Di sini, baik juga jika direnungi kisah seorang lelaki yang mengunjungi Umar bin Khattab untuk mengadu mengenai perangai isterinya. Dia berdiri di luar pintu menunggu Umar keluar.

Tiba-tiba dia terdengar isteri Umar sedang meleterinya, sedangkan Umar diam tidak menjawab walau sepatah pun.

Lelaki itu beredar sambil berkata kepada dirinya sendiri: "Kalau beginilah keadaan Umar, seorang Amirulmukminin yang selalu keras dan tegas, maka bagaimana dengan aku?"

Selepas itu Umar keluar dari rumahnya dan melihat lelaki tadi beredar. Umar memanggilnya dan bertanya tujuan kedatangannya.

Lelaki itu berkata: "Wahai Amirulmukminin, aku datang untuk mengadu mengenai perangai isteriku yang buruk dan suka berleter kepadaku.

Tadi aku mendengar isteri anda pun begitu juga. Lalu aku berkata kepada diriku: Kalau begini keadaan Amirulmukminin dengan isterinya, maka bagaimana dengan aku?"

Umar berkata kepadanya: "Wahai saudaraku, sesungguhnya aku bersabar mendengar leterannya kerana dia mempunyai hak ke atas aku.

"Sesungguhnya dia memasak makanan aku, mengadun roti untuk aku, membasuh pakaian aku dan menyusui anakku, padahal semua itu tidak diwajibkan ke atasnya.

"Dia juga menenangkan hatiku daripada melakukan perbuatan yang haram (zina). Sebab itulah aku bersabar dengan kerenahnya."

Lelaki itu menjawab: "Wahai Amirulmukminin, demikian jugalah isteriku."

Umar pun berkata kepadanya: "Maka bersabarlah wahai saudaraku. Sesungguhnya kerenanya itu tidak lama, hanya seketika saja."

Semoga Kita dapat Mengambil Hikmah dan Tauladan dari Kisah ini

Wallahu A'lam Bishawab
Alhamdulillahirabbil'alamin
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 


 https://www.facebook.com/groups/bijaks/

Rabu, 27 April 2016

" MANUSIA BERTANYA PADA AL-QURAN "

Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim


Manusia bertanya : Bolehkah aku frustrasi ?
AL-QUR'AN menjawab :
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman .
( Ali Imran : 139 )

Manusia bertanya : Kenapa aku diberi ujian seberat ini ?
AL-QUR'AN menjawab :
ALLAH tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.             
( Al-Baqarah : 286 )

Manusia bertanya : Kenapa aku tidak diuji saja dengan hal-hal yang baik ?
AL-QUR'AN menjawab :
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, ALLAH mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui .     
( Al-Baqarah : 216 )

Manusia bertanya : Kenapa aku diuji ?
AL-QUR'AN menjawab :
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : " kami telah beriman ", sedang mereka tidak diuji lagi ?
( Al-Ankabuut : 2 )
Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya ALLAH mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta .
( Al-Ankabuut : 3 )

Manusia bertanya : Bolehkah aku berputus asa ?
AL-QUR'AN menjawab :
Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang Kafir .
( Yusuf : 87 )

Manusia bertanya : Bagaimana cara menghadapi ujian hidup ini ?
AL-QUR'AN menjawab :
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada ALLAH supaya kamu beruntung .         
( Ali Imraan : 200 )

Manusia bertanya : Bagaimana menguatkan hatiku ?
AL-QUR'AN menjawab :
Cukuplah ALLAH bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia, hanya kepada-Nya aku bertawakal .  
( At-Taubah : 129 )

Manusia bertanya : Apa yang kudapat dari semua ujian ini ?
AL-QUR'AN menjawab :
Sesungguhnya ALLAH telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka .
( At-Taubah : 111 )

Maha Benar Allah atas segala firman-Nya

Wallahu A'lam Bishawab
Alhamdulillahirabbil'alamin
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh  


https://www.facebook.com/groups/bijaks/

Selasa, 26 April 2016

Wahai Suami, Dengarlah Cerita Isterimu!

Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim


Umumnya kita segera pulang ke rumah usai kesibukan kerja di kantor yang sangat menguras tenaga. Ada juga dikalangan kita yang pulang ke rumah hanya sekedar ganti baju, lalu kembali ke lapangan olah raga, berkumpul dengan teman geng,  atau teman-teman perkumpulan.
Tak kurang sebagaian dari kita yang pulang dan menyegerakan mandi dan menuju halaman untuk mengurus tanaman atau hewan piaraan kesayangan.
Saat kita pulang,  hanya anak-anak terlihat menyambut di pintu. Sementara isteri yang “full time house wife” itu masih melanjutkan kesibukannya yang sangat padat sejak pagi; melipat baju, menyetrika, membersihkan halaman ataumengepel lantai.

Tak nampak ada drama seperti layaknya di sinetron, bagaimana istri menyambut dan menyediakan minuman untuk suaminya, sambil suami merebahkan badan di sofa empuk “italian set” nya.
Bagi isteri yang juga wanita karir, berharap pulang secepatnya. Sepanjang perjalanan berharap agar badan segera berada di depan pintu. Namun ketika tiba di rumah, masing-masing ternyata masih juga dengan urusannya sendiri.  Alangkah ruginya kita menpunyai pasangan yang halal tetapi hubungan kita seperti “bukan muhrim“, seolah bukan suami-istri.

Sudah lebih delapan jam lamanya kita meninggalkan rumah dan sibuk berjibaku dengan urusan kantor, masih pula ditambah dengan hubungan yang hambar di rumah. Tentu tak ada yang kita nikmati keindahan berkeluarga. Sebagaimana kata-kata hikmah yang mengatakan,  “Rumahku Syurgaku“.

Mengapa bisa terjadi demikian? Mari kita lihat bersama. Saat masih baru menikah, istri kita selalu menyambut tepat di depan pintu dengan senyum manisnya dan memimpin kita ke kursi bahkan ke bilik tidur. Saat-saat itu, tak lupa ia bercerita banyak hal tentang peristiwa-peristiwa yang dialami sepanjang hari.

Macam-macam ceritanya. Kadang tak terlalu penting untuk kita dengar.  Tetapi, saat itu kita dengan rela menyediakan waktu secara seksama mendengarkannya.  Bahkan dengan penuh perasaan. Tetapi, kebiasaan seperti itu terjadi ketika masih menikmati awal keindahan pernikahan. Tetapi seiring waktu berlalu, semuanya itu hanya tinggal kenangan.
Wahai suami-suami yang dimuliakan,

Memang kita lebih sibuk dari dia. Boleh jadi kita lebih banyak memikirkan masalah. Bahkan mungkin jauh lebih berat dari dia. Entah urusan masyarakat, politik sampai negara. Memang rasanya malas mendengar ceritanya, apalagi jika itu hanya urusan-urusan kecil.Tetapi, pernahkah kita pikirkan hasilnya jika kita mendengar barang sekejab saja saat kita sampai di rumah?

Bahkan ketika di masa awal pernikahan dulu,  di saat kita terbiasa menjadi pendengar yang baik, meluangkan waktu sekedar lima menit untuk mendengar ceritanya, rasanya ada energi yang ia peroleh. Bahkan mengangguk-angguk dan berpura-pura setuju atas semua ceritanya  membuat suasana seperti lain. Dia seolah merasakan satu-satunya orang yang beruntung dan paling bergembira hari itu.

Suasana ini otomatis akan berbalas dengan perasaan nyaman baginya. Tentusaja berakibat pada pelayanan dan belaian kasih mesra. Kusut-masai selama separoh harinya yang ia gunakan untuk membersihkan lantai, merapikan rumah dan memasak menu kegemaran kita, akan terurai hanya sekejab atas kesanggupan kita mendengarnya senua cerita ‘tidak pentingnya’ itu.

Tak butuh waktu lama wahai para suami, hanya lima menit saja yang perlu kita luangkan untuknya, tetapi dampaknya 24 jam untuk hari berikutnya. Begitulah seharusnya kita jaga harmonisasi ini.

Niatkan di hati kita untuk mendengar ceritanya saat di rumah. Jika kurang begitu penting, hindarilah singgah untuk membuang waktu yang sesungguhnya milik keluarga. Apalagi nongrong di cafe, makan dan minum dengan rekan kantor atau teman yang hanya akan menyebabkan perasaan isteri kita terluka.

Ingatlah, ia telah berusaha semaksimal mungkin menarik hatimu, namun ketika engkau sampai di rumah semuanya seolah kita tak perlu pelayannya. Apalagi ketika pulang, dirimu sudah dalam keadaan kenyang dan dia hanya melewatkan masa-masa indah makan bersama itu sendirian.

Tak ada salahnya bertanya hal-hal remeh padanya, “Ada berita baik apakah hari ini?” dan dengarkan apa yang ingin ia keluhkan. Yakinlah, sebulan saja kita amalkan, istri mu akan kembali bangkit energinya.

Tak lama, istri dan anakmu telah siap menyambut di depan pintu dengan senyumannya yang menggoda. Tentu saja yang beruntung bukan orang lain, tapi dirimu juga.

Wallahu A'lam Bishawab
Alhamdulillahirabbil'alamin
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh  




 https://www.facebook.com/groups/bijaks/

Senin, 25 April 2016

" Para ISTRI Luangkan Waktu Sejenak Membaca Tulisan ini "

Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim


Saat kau sudah menjadi istri, sesekali pandang wajah suamimu ketika ia terlelap. 
itulah orang yang ada hubungan darah dengan mu namun tetap terus berusaha mencintaimu.

Sesekali saat suami pulang bekerja atau dari tempat usahanya, pandang wajahnya, cium tangannya. 
Itulah tangan yang bekerja keras mencari rizki untuk menafkahi dirimu dan anak-anakmu. 
Padahal, sebelum akad nikah ia tak punya hutang budi terhadapmu. 
Bahkan ia mempunyai hutang budi terhadap Ibu bapaknya. 
Ia memilihmu sebelum ia sempat membalas seluruh hutang budi kedua orang tuanya.

Sesekali saat kau berdua dengannya, lihatlah suamimu, pandanglah wajahnya dengan penuh sayang. 
Itulah pribadi yang boleh jadi selalu menutupi masalah-masalahnya diluar rumah, agar kau tak turut sedih karenanya.

Ia berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri agar kau tidak ikut terbebani. 
Sementara kau sering mengadukan masalahmu kepadanya, berharap ia mau mengerti dan memberi solusi. Padahal bisa jadi saat itu masalahnya lebih besar daripada masalahmu. Namun kau tetap yang diutamakannya.

Wallahu A'lam Bishawab
Alhamdulillahirabbil'alamin
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 


Tausyah Ustad Yusuf Mansur


https://www.facebook.com/groups/bijaks/