Assalaamu’alaikum
warahmatullah wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim
وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ
(٢) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ
وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
1. Demi masa,
2. Sungguh, manusia
berada dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan
saling menasihati untuk kesabaran
Mari kita coba maknai nasehat
dari Hasan Al Bashri rahimahullah diatas…
Kemarin, yang tak kan
terulang. Begitu banyak rangkaian kejadian dan aktifitas yang kita lalui di
hari kemarin. Ada yang manis, tetapi tak sedikit yang pahit. Ada yang
meninggalkan kesan bahagia, tetapi tak jarang yang berujung sedih. Namun
setelah semuanya terjadi, maka akan berlalu. Sebenarnya kita hanya perlu untuk
mengambil hikmah dan mensyukuri dari apa yang telah kita alami dan lakukan,
apapun bentuknya. Karena bisa jadi yang pahit dan menyedihkan, mampu untuk
menjadikan pribadi kita lebih taat dan kuat. Sebaliknya, yang manis dan
bahagia, justru dapat menjerumuskan kita kepada kelalaian dan kehinaan. Maka
mohonlah kepada Allah, agar kita diberikan hati yang bening dan hidup, agar
mampu mengambil hikmah dan pelajaran yang bermanfaat. Ya Allah, lunakkanlah
hati kami dengan mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu…
Besok, yang belum tentu
menemuinya. Adakah yang bisa menjamin kita masih bisa berjumpa dengan hari
besok? Tidak ada seorang pun, melainkan hanya Allah Ta’alaa semata yang Maha
Mengetahui. Nasehat ini menghadapkan diri kita kepada satu hal penting;
lakukanlah yang Allah dan Rasul-Nya sukai, sebaik-baiknya, dan saat ini juga.
Karena kita tidak pernah tau, apakah kita masih bisa menemui hari besok untuk
melakukannya, ataukah itulah yang terakhir bisa kita lakukan.
Hari ini, tempat menabung
amalan kita. Hari yang sedang kita jalani saat ini, adalah kesempatan emas
untuk mengisinya dengan ketaatan dalam bentuk amal ibadah. pastikan yang wajib
tak terlewat, dan perbanyaklah mengerjakan yang sunnah. Besar kecilnya ibadah,
tergantung pada niat dalam hati kita. Kita tidak pernah tau, amalan mana yang
nanti akan membawa kita masuk ke dalam surga. Tugas kita hanya fokus beribadah
serta memastikan lurusnya niat hanya pada Allah Ta’alaa. Jangan sia – siakan
waktu kita dengan hal – hal yang tidak membawa manfaat, terlebih bagi akhirat
kita kelak. Apalagi saat tubuh masih diberikan nikmat sehat, optimalkan untuk
beribadah hanya pada-Nya. Pada akhirnya, setelah kemarin tak dapat diulang,
besok tak tentu berjumpa, maka manfaatkanlah sebaik mungkin hari ini.
Wallahu A'lam Bishawab
Alhamdulillahirabbil'alamin
Wassalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar