Selasa, 28 Januari 2014

Doa Sayyidul Istighfar

بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ

 

Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan Engkau.yang telah menciptakan diriku. Aku adalah hamba-Mu, dan aku berada dalam perintah dan perjanjian-Mu, yang dengan segala kemampuanku perintah-Mu aku laksanakan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejelekan yang aku perbuat terhadap-Mu. Engkau telah mencurahkan nikmat-Mu kepadaku, sementara aku senantiasa berbuat dosa. Maka ampunilah dosa-dosaku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau. " 

Penjelasan:
Doa ini dibaca setiap pagi dan sore, baik juga dibaca setiap selesai shalat fardhu.
Nabi Saw. menyebutnya Sayyidul Istighfar, puncak dari istighfar Nabi menjelaskan, barang siapa membaca doa ini setiap sore, dan apabila malam harinya ia meninggal, maka berhak masuk surga. Dan barangsiapa membaca doa ini setiap pagi hari, dan apabila siang harinya ia meninggal, maka berhak masuk surga. 

(HR. Bukhârî dan Muslim dari Syadad bin Aus).



Minggu, 26 Januari 2014

5 Tips Hidup Sehat dan Bugar Ala Nabi Muhammad S.A.W.

 Bismillahirohmanirrohim
 
Berikut adalah beberapa Tips Hidup Sehat Ala Rasulullah yang juga terbukti secara ilmiah:
1. Rasulullah tidak makan sebelum lapar dan tidak berlebihan dalam makan.
Gaya hidup yang dijalani oleh Nabi Allah yang terakhir ini sungguh bisa dijadikan teladan bagi umat zaman sekarang. Salah satunya adalah Rasulullah tidak makan sebelum lapar dan tidak berlebihan dalam makan. Hal itu terbukti menyehatkan secara ilmiah.
2. Rasulullah Duduk ketika hendak minum
Ketika merasa haus Rasulullah biasa meminum air dengan duduk terlebih dahulu. Cara ini juga terbukti menyehatkan secara ilmiah dimana ketika kita meminum air dengan posisi masih berdiri akan ada katup yang belum siap menerima tekanan air dan ketika duduk katup itu terbuka dan siap menerima air.

3. Rasulullah makan dengan tangan kanan
Makan dengan tangan kanan bukan hanya sekedar tradisi tetapi juga menurut sebuah penelitian ini juga salah satu gaya hidup yang sehat. Ketika makan menggunakan tangan kanan maka yang aktif adalah otak kiri dimana sifat otak kiri ini selalu teratur, dan berpikir. Sedangkan ketika makan menggunakan tangan kiri maka yang aktif adalah otak kanan yang memiliki sifat imajinasi dan acak. Jadi makan dengan tangan kiri dianggap kurang cocok menurut sebuah penelitian.
4. Rasulullah S.A.W. cepat tidur dan cepat bangun.
Jika sudah waktunya tidur, maka Rasulullah SAW akan cepat tidur. Tidur yang tepat di malam hari kira-kira adalah seusai istirahat setelah shalat Isya, kurang lebih pukul 21.30. Kemudian kira-kira pukul 03.00 sudah bangun di pertiga malam untuk shalat malam. Dengan demikian waktu yang digunakan untuk tidur adalah kurang dari delapan jam. Dalam konteks ini, penggunaan waktu 24 jam dalam satu hari satu malam, adalah sepertiga untuk bekerja, sepertiga untuk beribadah kepada Allah, dan sepertiga lagi adalah untuk tidur yang cukup. Tentu saja, perbandingan ini tidaklah kaku, melainkan dalam pengertian dalam keseimbangan.
5. Rasulullah sering berpuasa
Menurut sebuah penelitian berpuasa adalah sebuah metode ampuh untuk menahan diri. Ini merupakan sebuah cara sehat yang belum diketahui orang-orang zaman sekarang. Untuk penjelasan lebih lanjut bisa baca buku ESQ karya Ari Ginanjar. Disana ada pembahasan yang detail tentang manfaat puasa yang dikaitkan dengan penelitian zaman sekarang.
Salam sehat untuk kita semua, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
 
 

Sabtu, 18 Januari 2014

Ibnu Taimiyyah rahimahullâh Dalam Menghadapi Cobaan dan Kesusahan

 Bismillahirohmanirrohim

sebuah kisah yang disampaikan oleh imam Ibnul Qayyim rahimahullâh tentang gambaran kehidupan guru beliau, imam Ahlus sunnah wal jama’ah di jamannya, yaitu Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullâh. Kisah ini memberikan pelajaran berharga kepada kita tentang bagaimana seharusnya seorang Mukmin menghadapi cobaan dan kesusahan yang Allâh Ta'âla takdirkan bagi dirinya. 

Ibnul Qayyim rahimahullâh berkata:
 “Dan Allâh Ta'âla yang Maha Mengetahui bahwa aku tidak pernah melihat seorang pun yang lebih bahagia hidupnya daripada beliau (Ibnu Taimiyyah rahimahullâh). Padahal kondisi kehidupan beliau sangat susah, jauh dari kemewahan dan kesenangan duniawi, bahkan sangat memprihatinkan. Ditambah lagi dengan (siksaan dan penderitaan yang beliau alami di jalan Allâh Ta'âla), yang berupa (siksaan dalam) penjara, ancaman dan penindasan (dari musuh-musuh beliau). Tapi di sisi lain (aku mendapati) beliau adalah termasuk orang yang paling bahagia hidupnya, paling lapang dadanya, paling tegar hatinya serta paling tenang jiwanya.

Terpancar pada wajah beliau sinar keindahan dan kenikmatan hidup (yang beliau rasakan). Dan kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah rahimahullâh), jika ditimpa perasaan takut yang berlebihan, atau timbul (dalam diri kami) prasangka-prasangka buruk atau (ketika kami merasakan) kesempitan hidup, kami (segera) mendatangi beliau (untuk meminta nasehat).
Dengan hanya memandang (wajah) beliau dan mendengarkan ucapan (nasehat) beliau, serta merta hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin dan tenang.”


Allâh Ta'âla menjadikan musibah dan cobaan di dunia sebagai sebab untuk menyempurnakan keimanan seorang hamba terhadap kenikmatan sempurna yang Allâh Ta'âla sediakan bagi hamba-Nya yang bertakwa di surga kelak. Inilah keistimewaan surga yang sangat jauh berbeda keadaannya dengan dunia Allâh Ta'âla menjadikan surga-Nya sebagai negeri yang penuh kenikmatan yang kekal abadi, serta tidak ada kesusahan dan penderitaan padanya selamanya. Sehingga kalau seandainya seorang hamba terus-menerus merasakan kesenangan di dunia, maka tidak ada artinya keistimewaan surga tersebut, dan dikhawatirkan hatinya akan terikat kepada dunia, sehingga lupa untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal abadi di akhirat nanti.

Inilah di antara makna yang diisyaratkan dalam sabda Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam :

”Jadilah kamu di dunia ini seperti orang asing atau orang yang sedang melakukan perjalanan.”