Sabtu, 30 November 2013

Wasiat menjelang Kematian


Bismillaahirrahmaanirrahiim

Kisah hikmah tentang seorang laki-laki yang telah diberikan kenikmatan oleh Allah dalam harta dan keturunan, tetapi tidak tahu berterima kasih kepada Alloh, diapun tenggelam dalam dosa dan maksiat sepanjang hidupnya.

Dahulu kala dikisahkan ada seorang laki-laki yang telah diberikan kenikmatan oleh Allah dalam harta dan keturunan, tetapi orang ini tidak tahu berterima kasih kepada Alloh, diapun tenggelam dalam dosa dan maksiat sepanjang hidupnya. Dia lupa akan adanya kematian di detik-detik menjelang kematiannya saat malaikat maut akan menjemputnya, yang akan datang pada setiap jiwa, siapapun dia !

Diapun tersentak bingung, kaget serta kegelisahan senantiasa menghampirinya. Rasa takut akan dosa-dosa yang telah dia lakukan terus menghantuinya. Dia pun teringat selama ini dia berada dalam suatu kelalaian yang begitu besar hingga dia tersadar bahwa Alloh akan menyiksanya dengan siksaan yang belum pernah ditimpakan kepada selainnya. Dia pun betul-betul merasa takut akan siksaan Alloh. Dia tidak akan mampu untuk lari dari siksaan Allah yang begitu pedih. Dosa–dosanya begitu banyak, sedangkan kebaikannya sangat sedikit dan tidak bernilai sama sekali. Diapun ingin beramal tetapi dia tidak mampu karena kematian telah ada di ambang pintu.

Dia ingin lari dari rasa takut yang terus menghantuinya tapi dia tidak menemukan jalan keluar dari rasa takutnya tersebut. Dia pun akhirnya memutuskan mengumpulkan seluruh anak-anaknya dan berwasiat kepada anak-anaknya: “Jika aku mati maka kumpulkanlah kayu bakar yang banyak kemudian nyalakanlah api hingga bila telah terbakar seluruh dagingku dan telah merata ke seluruh tulangku, maka ambillah dan hancurkanlah sehingga menjadi debu kemudian tebarkanlah sebagiannya di daratan dan sebagiannya dilautan di hari yang sangat panas”. Kemudian setelah itu diapun mengancam anak-anaknya : “Jika kalian tidak melaksanakan wasiatku maka harta warisan haram bagi kalian”, sehingga mereka pun bersumpah akan melakukannya.

Orang ini ingin lari dari tuntutan kenikmatan yang diberikan kepadanya, orang ini ingin lari dari hari pembalasan, orang ini lupa bahwa Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu. Orang ini lupa bahwa Alloh sangat Maha Mampu untuk membangkitkan hamba-hambanya bagaimana pun keadaannya. Maka ketika laki-laki ini meninggal maka keluarganya melaksanakan apa yang bapak mereka wasiatkan. Setelah itu Alloh memerintahkan bumi dan lautan untuk mengumpulkan debu jasad orang ini dan mengatakan kepadanya: “Jadilah!”. Maka tiba –tiba diapun berdiri dihadapan Robbnya dalam keadaan utuh layaknya manusia biasa, kemudian Alloh pun bertanya kepadanya: “Apa yang mendorongmu melakukan hal ini?” Dia pun menjawab: “Aku wasiatkan kepada anak-anakku untuk membakar tubuhku kemudian debunya dibuang sebagiannya di daratan dan sebagiannya di lautan karena aku takut dan cemas kepadamu Ya Allah”.  Maka Alloh pun mengampuni orang ini  
( Sumber: Riwayat Imam al Bukhari dan Muslim )

Mutiara kisah
1)  Harta dan anak-anak adalah salah satu sebab dari sebab seseorang terlalaikan dari mengingat nikmat Alloh.
2)  Kematian adalah sesuatu yang pasti adanya
3)  Rasa takut kepada Alloh memiliki kedudukan yang tinggi, dengan sebab inilah Alloh pun mengampuninya.
4)  Maha luasnya rahmat Alloh kepada makhlukNya yang mana akan mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki.
5)  Seseorang tidak dibolehkan menganggap remeh sebuah dosa dengan menyandar kepada Maha Luasnya rahmat Alloh dan Maha Pengampunnya    Alloh karena kita tidak mengetahui apakah kita termasuk orang-orang yang mendapatkan rahmat dan ampunanNya
6)  Alloh akan mengampuni seorang hamba karena kebodohannya sebagaimana laki-laki ini menyangka Alloh tidak mampu membangkitkan jasadnya setelah menjadi debu, hal ini dibangun diatas kebodohan bukan dalam rangka mengingkari akan adanya hari berbangkit
7)  Maha Mampunya Alloh untuk menghidupkan kembali makhluknya yang telah mati.

Sumber: http://almakassari.com/artikel-islam/kisah/wasiat-menjelang-kematian.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar